Panen Tiba, Petani Lamongan Menjerit Karena Harga Gabah Anjlok
![]() |
Copyright : Lamonganesia |
3 bulan petani lamongan menunggu hasil jerih payah mereka agar bisa dipanen, dalam waktu tiga bulan bukan lah waktu yang singkat petani lamongan ini sendiri banyak sekali rintangan yang mereka alami mulai dari hama tikus, penyakit potong leher dan masih banyak lagi. Dalam waktu tiga bulan tersebut memiliki harapan kalau harga padi saat panen akan mahal seperti tahun lalu yang dimana perkilogramnya mencapai 4000 rupiah kalau padi basah sedangkan yang kering harganya mencapai 5200 rupiah perkilogramnya.
Di daerah ku sendiri para petani mencari orang untuk membantu panen mereka atau disini disebut dengan mreman, mreaman sendiri adalah orang yang disuruh kerja disawah bisa digaji dengan borongan atau harian, biasanya untuk harga buruh padi alias mreman ini 35.000 rupiah perorang nya sedang kan untuk kuli angkut padi nya sendiri ialah 100.000 perorangnya.
Jadi hasil panen tersebut dijual untuk membayar buruh yang kerja disawah mereka, para petani menjual padi dalam keadaan basah karena kalau musim panen seperti sekarang ini panas matahari tidak begitu normal kadang pagi masih mendung sampai siang, oleh karena itu para petani menjual hasil panen padi dalam keadaan basah.
Dikutip di kontan.co.id kalau pupuk subsidi dilamongan juga sangat langka jadi petani harus merogoh kocek lebih dalam lagi agar bisa membeli pupuk tersebut. Biasanya harga pupuk kisaran harga 150.000 rupiah persaknya sekarang bisa menjadi 250.000 rupiah persaknya. Tidak semua petani sanggup membeli pupuk dengan harga yang melambung sangat tinggi, untuk menyiasati tersebu para petani melakukan casbon pupuk di toko pertanian atau toko yang menyediakan pupuk yang mereka cari.
Dengan harapan harga padi saat panen harga nya mahal, akan tetapi itu semua sirna harapan petani berharap harga padi mahal malah harga semakin hari semakin turun, sekarang aja harga gabah kering pada maret ini hanya kisaran 4.800 rupiah perkilogramnya sedangkan untuk padi kering harganya ini kisaran 3.600 rupiah untuk padi basah.
Ditambah lagi sekarang para peenjual gabah tidak menerima padi basah akan tetapi padi kering, jadi ini mengakibatkan para petani harus mengering kan padi tersebut untuk di jual ke pengepul. Banyak keluh kesah petani gara - gara harga padi ini anjlok dan mereka harus kasbon lagi untuk membayar buruh padi yang kerja di sawah mereka.
Tentu ini akan menambah utang mereka tapi ini juga tidak ada pilihan lain karena para pengepul padi tidak menerima padi basah, para petani harus menunggu gabah kering baru bisa dijual.